Catatan Rumah Koran di Hari Air Dunia, Dari Danau Mawang, Nipa - Nipa Hingga Kampung KB
Perjalanan adalah kisah, dimanapun anda, saya dan kita
bisa belajar, terlebih belajar mengenal alam, melestarikan Alam untuk Air,
Rumah Koran kadang di hari minggu belajar di sungai dan membaca buku di sungai,
hal ini sejalan dengan peringatan hari air Dunia tahun 2018. Bagaimana alam
bisa di lestarikan untuk menjaga debit air tetap aman, menanam pohon agar
resapan air tetap terjaga.
Mengikuti peringatan hari air dunia selama tiga hari
merupakan proses membaca kondisi Alam, banyak
pelajaran dan ilmu baru yang bisa dibawa pulang di Rumah Besar Rumah Koran.
Ayo Membaca,
Membaca Bukan hanya buku dan Koran,
Tetapi membaca Alam dan lingkungan juga bagian dari
membaca.
Susur Sungai, menanam Pohon, adalah bagian dari hasil
membaca akan kebutuhan dan kelestarian Alam. Ini adalah sebuah ekosistem
kehidupan yang tidak bisa di pisahkan karena saling membutuhkan.
22, 23, dan 24 Maret menjadi catatan yang abadi dalam
gambar setiap kutipan Kamera Rumah Koran, dan ilmu – ilmu yang telah di dapat
membekas dalam diri akan pentingnya menjaga alam untuk air.
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, menjadi
penyelenggara, melibatkan Pemda Gowa dan terlaksana berkat kerja tim Komunitas
Sekolah Sungai Sulawesi Selatan.
Belajar dari Peringatan Hari Air dunia, belajar tentang
tim susur sungai yang di mulai dari Sungai Tallo, Nipa – Nipa dan Finish di
Kecamatan Pattalassang Kabupaten Gowa, tim yang solid mampu menaklukan
perjalanan susur sungai yang berjarak 6 Km.
Ir. T Iskandar MT Kepala BBWS-PJ mengatakan Lestarikan
Alam Untuk Air, adalah suara yang menusuk hati bahwa air itu sangat penting terlebih
kepada PETANI Desa Kami, di Markas Rumah Koran Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo
Pao.
Desa yang tepat di bawah kaki Gunung Bawakaraeng yang
setiap tahun harus melakukan memboran. Sumur Bor, karena kebutuhan air yang tinggi
untuk Pertanian, daerah Pegunungan yang sudah mulai kekurangan air.
Bupati Gowa, Adnan Purichta IYL SH. MH, sosok inspirasi
pemuda, masih muda sudah punya karir yang hebat di Sulawesi Selatan, Bupati
Termuda di Indonesia Timur. Mengajak semua hadirin perigatan hari air di Danau
mawang, menanam Pohon, Katanya Pohon bisa menghasilkan Oksigen, dan apa yang
telah kita nikmati hari ini baik air dan oksigen itu Berkat keringan orang tua
kita dulu yakni menanam pohon. Satu pesan yang luar biasa untuk Rumah Koran,
bahwa berasal dari daerah pengunungan harus menanam pohon.
Kaharuddin Muji SE, pencetus Lomba Susur Sungai, ketua
Komunitas Sekolah Sungai Sulawesi Selatan, berpesan bahwa Alam adalah kita dan
kita adalah Alam, tugas kita adalah menjaga Alam, menanam pohon dan menjaga
kebersihan sungai. Susur Sungai adalah cara mengetahui kondisi sungai. Satu pesan
yang perlu di Terapkan di desa Kanreapia menjaga Sungai Tanggara agar pertanian
dari hulu ke hilir tetap berjalan normal dan menghasilkan hasil pertanian yang
bisa memenuhi stok atau kebutuhan orang Kota.