Pandemi Covid-19 tak hanya merusak sendi-sendiri kesehatan tapi juga perekonomian. Karyawan-karyawan banyak yang di rumahkan, bahkan tak sedikit yang di PHK.

Sejumlah daerah juga melakukan pembatasan sosial. Mal banyak yang tutup. Pun pasar-prasar tradisional.

Banyak warga yang lebih memilih berdiam diri di rumah. Sebagai gantinya, mereka banyak melakukan pertemuan secara online. Juga transaksi ataupun belanja dilakukn secara online.

Peluang ini dimanfaatkan sejumlah pemuda di Desa Kanreapia, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan untuk membuka usaha jual sayur-mayur secara online. Kebetulan desa ini memang dikenal sebagai kampung sayur. Di mana banyak petani yang menanam sayur-mayur.

Usaha jual beli sayur mayur ini sebenarnya sudah dilakukan sejak 2019. Melalui usaha bernama Pasar Tani Rumah Koran, saat itu mereka membeli sayur-mayur seperti kentang, daun bawang, wortel, sawi, tomat, daun bawang, dan labu siam yang ditanam petani untuk dijual ke pasar.

Namun ketika sampar mulai melanda Indonesia, jualan yang semula dilakukan secara offline tak bisa dilakukan. Mereka pun memutar otak agar tetap bisa membeli hasil panen petani dan memasok kebutuhan sayur-mayur warga.

Akhirnya mereka memilih berjualan secara online. Tak disayangka, penjualan di masa pandemi lumayan lancar.

"Kami memberi iming-iming ke konsumen seperti gratis ongkos kirim dan ada jaminan sayur masih segar karena langsung kami ambil dari petani," kata Ketua Pasar Tani Rumah Koran, Jamaluddin Dg Abu, Jumat (29/1/2021).

Dengan kelebihan itu, kata Jamaluddin, mereka berani bersaing dengan pemasok lainnya. Harganya pun mereka berani bersaing. "Jika harga eceran kentang di luar misalnya Rp 12.000 perkilo di kami Rp 10.000," ujar dia.

Untuk memasarkan barang dagangannya, mereka memanfaatkan website, market place Facebook, dan whatsApp.

Para pemesannya tak hanya berasal dari desa, Sulawesi Selatan tapi sudah sampai Biak, Wasior Papua, dan Tual Maluku.

Melalui Pasar Tani online ini, kata Djamaluddin, menunjukkan bahwa meski Covid-19, tapi pertanian masih menggeliat.

Melalui pasar tani ini, petani juga diuntungkan. "Kami ingin melihat para petani di desa ini tersenyum manis saat mereka panen," kata Djamaluddin.

Atas semangat yang dirintis itu, Pasar Tani ini pernah mendapat menjadi juara 1 Zona Wirausaha Muda Mandiri 2020 dari Bank Mandiri dan menjadi juara 3 Business Competision Bank Indonesia.


SUMBER : KATA DESA

https://katadesa.id/index.php/daya-desa/potensi-desa/331-kisah-sukses-pemuda-desa-kanreapia-mengembangkan-pasar-tani

0 Komentar